Hendro Kartiko Tak Sabar Diturunkan Sriwijaya
Edwan Ruriansyah
|
Hendro mengalami cedera di kepala usai menabrak tiang gawang saat Sriwijaya ditaklukkan Persema Malang 1-0 di Stadion Gajayana Malang, 20 Desmeber 2009.
Upaya pernyelamatan dari serangan Persema membuat kepala mantan kiper tim nasional Indonesia ini membentur tiang gawang dan mengakibatkan enam jahitan di pelipis kanan kepalanya.
"Sebagai pemain, tentunya saya sangat ingin diturunkan. Sebab, usai mendapatkan waktu istirahat penuh, rasanya sudah tak sabar untuk bermain dan bergabung bersama teman-teman," kata Hendro seperti dilansir GOSport.
Kondisi Hendro memang terus menunjukkan kemajuan. Kiper 36 tahun ini juga berharap dapat segera diturunkan di setiap laga Laskar Wong Kito, termasuk saat menggelar uji coba melawan tim asal Malaysia, Negeri Sembilan FA, 2 Januari 2010 mendatang.
Menurut Hendro, sejauh ini kondisi enam jahitan yang diterima di pelipis kanan kepalanya sudah membaik. Fisiknya pun tetap bugar, sehingga tidak ada masalah. Pun dengan trauma benturan di kepalanya, sudah berangsur pulih.
"Alhamdulillah, saya sudah baikan dan kini sudah bugar. Untung, saat ini kami mendapatkan waktu liburan akhir tahun yang lumayan lama, jadi bisa istirahat,” jelas Hendro.
Tapi, kiper kelahiran Banyuwangi, 36 tahun lalu ini tetap harus berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter. Sebab, jahitan pada bekas lukanya belum sempat dikontrol ulang.
“Jahitannya masih ada, saya harus konsultasi lebih dahulu ke dokter. Jika nantinya memang diperbolehkan dan tidak apa-apa, maka saya siap bermain," ujar Hendro.
Krisis Kiper
Musim lalu Sriwijaya FC (SFC) sempat dibuat ketar–ketir akibat krisis penjaga gawang. Cedera beruntun yang dialami oleh para palang pintu terkhir, membuat tak nyaman pertahanan Laskar Wong Kito.
Di awal musim lalu, Ferry Rotinsulu yang berstatus kiper utama didera cedera telapak kaki. Kemudian, kiper ketiga, Afryanto, mengalami kejadian tragis patah kaki kanan. SFC pun hanya menyisakan satu kiper, Dede Sulaiman.
Musim ini, krisis kembali mengintai. Hendro kartiko yang diturunkan saat SFC melawat ke kandang Persema Malang, mendapatkan cedera.
Upaya pernyelamatan membuat kepala Hendro membentur tiang gawang. Akibatnya, mantan kiper Arema Malang itu mendapatkan enam jahitan di pelipis kanan kepalanya.
Sementara itu, Ferry harus kembali bergabung dengan timnas senior menjalani pemusatan latihan sebagai persiapan menghadapi laga kandang menjamu Oman pada 6 Januari 2010. Praktis, SFC hanya menyisakan satu kiper, yakni Anditany.
Kiper muda jebolan sekolah Ragunan itu memang tak diragukan kepiawaiannya. Namun, jam terbang yang minim, mengingat usianya baru 19, membuat SFC kembali ketar-ketir.
Sebenarnya, saat ini SFC sudah mengantisipasi pengalaman musim lalu dengan menyiapkan empat kiper. Namun, nama terakhir, yakni Andi Irawan, saat ini dipinjamkan ke Sriwijaya U-21.
“Saya berharap kejadian krisis kiper musim lalu tidak terulang lagi. Kami masih diuntungkan dengan tidak terlalu parahnya Hendro. Juga jadwal pertandingan timnas dan SFC bagi Ferry yang tidak berbenturan,” jelas Pelatih SFC, Rahmad Darmawan.
“Saya pikir Andritany bisa berbuat lebih banyak. Sebab, dia kiper yang bagus dan Andi Irawan bisa kami tarik setiap saat jika SFC membutuhkannya,” tutup Rahmad.
"Sebagai pemain, tentunya saya sangat ingin diturunkan. Sebab, usai mendapatkan waktu istirahat penuh, rasanya sudah tak sabar untuk bermain dan bergabung bersama teman-teman," kata Hendro seperti dilansir GOSport.
Kondisi Hendro memang terus menunjukkan kemajuan. Kiper 36 tahun ini juga berharap dapat segera diturunkan di setiap laga Laskar Wong Kito, termasuk saat menggelar uji coba melawan tim asal Malaysia, Negeri Sembilan FA, 2 Januari 2010 mendatang.
Menurut Hendro, sejauh ini kondisi enam jahitan yang diterima di pelipis kanan kepalanya sudah membaik. Fisiknya pun tetap bugar, sehingga tidak ada masalah. Pun dengan trauma benturan di kepalanya, sudah berangsur pulih.
"Alhamdulillah, saya sudah baikan dan kini sudah bugar. Untung, saat ini kami mendapatkan waktu liburan akhir tahun yang lumayan lama, jadi bisa istirahat,” jelas Hendro.
Tapi, kiper kelahiran Banyuwangi, 36 tahun lalu ini tetap harus berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter. Sebab, jahitan pada bekas lukanya belum sempat dikontrol ulang.
“Jahitannya masih ada, saya harus konsultasi lebih dahulu ke dokter. Jika nantinya memang diperbolehkan dan tidak apa-apa, maka saya siap bermain," ujar Hendro.
Krisis Kiper
Musim lalu Sriwijaya FC (SFC) sempat dibuat ketar–ketir akibat krisis penjaga gawang. Cedera beruntun yang dialami oleh para palang pintu terkhir, membuat tak nyaman pertahanan Laskar Wong Kito.
Di awal musim lalu, Ferry Rotinsulu yang berstatus kiper utama didera cedera telapak kaki. Kemudian, kiper ketiga, Afryanto, mengalami kejadian tragis patah kaki kanan. SFC pun hanya menyisakan satu kiper, Dede Sulaiman.
Musim ini, krisis kembali mengintai. Hendro kartiko yang diturunkan saat SFC melawat ke kandang Persema Malang, mendapatkan cedera.
Upaya pernyelamatan membuat kepala Hendro membentur tiang gawang. Akibatnya, mantan kiper Arema Malang itu mendapatkan enam jahitan di pelipis kanan kepalanya.
Sementara itu, Ferry harus kembali bergabung dengan timnas senior menjalani pemusatan latihan sebagai persiapan menghadapi laga kandang menjamu Oman pada 6 Januari 2010. Praktis, SFC hanya menyisakan satu kiper, yakni Anditany.
Kiper muda jebolan sekolah Ragunan itu memang tak diragukan kepiawaiannya. Namun, jam terbang yang minim, mengingat usianya baru 19, membuat SFC kembali ketar-ketir.
Sebenarnya, saat ini SFC sudah mengantisipasi pengalaman musim lalu dengan menyiapkan empat kiper. Namun, nama terakhir, yakni Andi Irawan, saat ini dipinjamkan ke Sriwijaya U-21.
“Saya berharap kejadian krisis kiper musim lalu tidak terulang lagi. Kami masih diuntungkan dengan tidak terlalu parahnya Hendro. Juga jadwal pertandingan timnas dan SFC bagi Ferry yang tidak berbenturan,” jelas Pelatih SFC, Rahmad Darmawan.
“Saya pikir Andritany bisa berbuat lebih banyak. Sebab, dia kiper yang bagus dan Andi Irawan bisa kami tarik setiap saat jika SFC membutuhkannya,” tutup Rahmad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar